KOLAKAPOS, Kolaka — Proyek pembangunan jembatan timbang Sabilambo yang terletak dikelurahan 19 November, kecamatan Wundulako telah rampung dikerjakan pada tahun lalu. Rencananya jembatan timbang yang berkapasitas 80 ton itu siap digunakan pada bulan Februari mendatang. Hal ini diungkapkan Kepala Satuan pelayanan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Sabilambo Muhamad Nur.
” Insya Allah pada bulan depan (Februari) jembatan timbang ini siap digunakan, dan kita akan langsung lakukan sosialisasi kepada semua mobil angkutan pasca dioperasikannya, namun kita hanya sebatas sosialisasikan dulu dan belum bisa melakukan penindakan karena kami masih menunggu petunjuk selanjutnya dari pimpinan, ” ungkap Kepala Satuan UPPKB Sabilambo Muhamad Nur saat ditemui media ini Jumat kemarin (25/1).
Nantinya kata Muhamad Nur, semua mobil angkutan bisa masuk untuk dicek kendaraannya, kecuali mobil yang mengangkut alat berat dan peti kemas, itu tidak wajib untuk diperiksa terkecuali ada laporan masyarakat yang mencurigai mobil tersebut barulah kita periksa dan lakukan penimbangan. ” Mobil angkutan barang dan mabil pengangkut material wajib dilakukan pemeriksaan. Dan jika nanti ada mobil yang bandel tidak mau ditimbang maka kita akan tindak berdasarkan aturan yang ada, ” tegasnya.
Pihaknya juga akan menggandeng unsur petugas dari TNI-Polri dalam mengawasi setiap kendaraan yang akan diperiksa.
Adapun tujuan dari keberadaan jembatan timbang ini, guna mengawasi setiap mobil angkutan agar tidak opor kapasitas atau muatan berlebih sehingga tidak berdampak bagi jalan dan jembatan yang akan dilalui. Dan jembatan timbang ini desainnya moderen dan berstandar nasional Jadi semua jembatan timbang yang ada diwilayah Indonesia modelnya sama seperti jembatan timbang Sabilambo ini, ” Ini yang tidak boleh dilakukan oleh para sopir memuat barang atau material yang tidak sesuai standar angkut, sebab dapat merusak jalan dan jembatan juga bisa berbahaya bagi pengendara maupun penumpang itu sendiri, olehnya itu kita akan kontrol setiap kendaraan yang melintas, ” jelasnya.
Selain itu, kata Muhamad Nur untuk wilayah Sultra saat ini hanya satu jembatan timbang dan kolaka dipilih karena letaknya yang strategis menghubungkan beberapa kabupaten sekaligus sebagai jalur trans sulawesi
Kedepannya mobil yang memiliki panjang berlebihan juga akan diperiksa.
Kedepannya jembatan timbang Sabilambo akan dilengkapi dengan CCTV jadi kami kerja disini langsung terpantau dipusat. Sebab jembatan timbang ini tidak lagi ditangani oleh pemerintah provinsi, namun diambil alih langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Pihaknya juga tidak melakukan pungutan terkecuali ada yang melanggar itupun pembayarannya lansung ke bank. Sebab nanti petugas bank akan stand bae dilokasi jembatan timbang dan ada ruangan khusus. ” Jadi nanti disini jika ada yang menggar langsung berurusan dengan pihak bank tidak lagi berurusan dengan petuga, kami hanya sebatas mengecek saja adapun ketika ada pelanggaran langsung kita serahkan kepihak bank jadi tidak ada lagi pungutan terkecuali melanggar, ” tutupnya. (K9/c/hen).