Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra XIII tidak akan lama lagi digelar. Sebagai tuan rumah, tentu diharapkan banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh daerah dan masyarakat Kabupaten Kolaka dari ajang empat tahunan ini. Salah satunya dari sisi ekonomi. Hal itu diyakini Bupati Kolaka, Ahmad Safei.
Safei mengatakan, ribuan tamu dari berbagai kabupaten/kota di Sultra, yang akan datang di Kolaka dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat secara langsung. Kebutuhan terhadap penginapan, bahan makanan maupun akomodasi lainnya diyakini akan tinggi. Hal itu secara otomotis turut memberi dampak terhadap tingkat perputaran uang di Kolaka juga ikut meninggi.
“Selaku tuan rumah penyelenggara Porprov 2018, tentu kita berharap mendapatkan keuntungan secara ekonomis bagi daerah dan masyarakat. Hitung-hitungannya, jika setiap orang membawa uang Rp500 ribu maka secara ekonomi maka pasti ada geliatnya. Mulai dari kebutuhan rumah makan, penginapan dan kebutuhan akomodasi lainnya pasti akan tinggi. Jadi saya kira itulah tujuan utamanya kita menyelanggarakan Porprov, selain kita upayakan menyelenggarakan dengan baik maka secara ekonomi juga ada manfaatnya bagi masyarakat Kolaka,” urai Safei kepada wartawan seusia menggelar rapat pemantapan Porprov di Gedung KONI Kolaka, kemarin (5/11).
Sebenarnya, terang Mantan Sekda Kolaka era Bupati Buhari Matta itu, Pemkab Kolaka minim persiapan saat ditunjuk sebagai tuan rumah. Terutama dari segi kesiapan infrastruktur venue yang belum mamadai. Terlebih amanah penunjukkan tuan rumah itu dilakukan 10 bulan sebelum pelaksanaan Porprov. “Kalau kita mau ikuti skedul sebenarnya ini prematur, karena dengan waktu yang singkat memang tidak mungkin bisa diselenggarakan di Kolaka. Porprov digelar bulan 12 sementara kita diberi surat keputusan penempatan bulan 2, kemudian saya juga cuti 6 bulan, mana mungkin ada persiapan maksimal. Tapi karena ada nuansa lain yang kita pikir waktu itu dengan pertimbangan dari keuntungan ekonomi, makanya kita berusaha maksimalkan persiapan,” jelasnya.
Kendati demikian, Ketua FKPPI Kolaka itu mengakui, tingginya permintaan terhadap kebutuhan ekonomi terutama bahan makanan saat Porprov, dapat memicu terjadinya kenaikkan harga. Karenanya, ia meminta para pedagang atau penjual tidak memainkan harga pasar. Apalagi dengan sengaja memimbun barang tertentu dengan tujuan untuk meraup keuntungan besar. “Insya Allah kita bisa kendalikan itu, karena kita sudah sosialisasi kepada para pedagang juga silahkan menyediakan stok pangan sebanyak-banyaknya tapi dengan harapan tidak ada kenaikan harga. Kalau misalnya ada yang coba menaikkan harga maka saya kira itu urasan lain, ada instansi khusus yang menangani itu, termasuk sanksinya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kolaka, Ahmad F melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Kamal Arif yang dihubungi Kolaka Pos melalui sambungan selulernya, mengatakan bahwa ketersediaan sembako saat Porprov dipastikan terpenuhi. Selain stok sembako dari pedagang di pasar, Dinas Perdagangan juga mengandalkan adanya suplai dari Bulog.
Kemudian untuk mengantisipasi lonjakkan harga sembako, Dinas Perdagangan juga telah menyiapkan jurus jitu dengan rutin melakukan operasi pasar. “Insya Allah stok sembako akan selalu ready (tersedia). Karena berdasarkan pantauan di pasar yang saat ini kita lakukan setiap minggu, selain stok ready harga sembako juga normal,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama Porprov pihaknya akan terus melakukan pemantauan agar harga sembako tetap stabil. Jika ditemukan ada oknum tertentu yang sengaja menaikkan harga maka akan diberikan sanksi tegas. “Tapi kalau misalnya ada gejala harga sembako naik, kita selalu lakukan sidak (inspeksi mendadak) di pasar. Kami juga bekerjasama dengan Bulog Kolaka yang senantiasa melakukan operasi pasar untuk mencegah kenaikan harga barang-barang sembako,” tandas pria yang akrab disapa Nonong itu. (kal)
Sumber : https://kolakaposnews.com